Penjelasan Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Penjelasan mual dan muntah (Morning Sickness) - Morning Sickness adalah kondisi dimana seorang ibu hamil merasakan mual dan muntah pada trimester pertama. Kondisi morning sickness bisa saja terjadi sepanjang hari, meskipun istilah morning sickness ini sering disalahartikan oleh sebagian orang yaitu morning sickness terjadi hanya saat pagi hari saja.
Walaupun morning sickness ini tidak membahayakan ibu hamil dan janin, morning sickness ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada sebagian ibu hamil, morning sickness ini bisa memburuk hingga mengakibatkan mual dan muntah yang hebat (hyperemesis gravidarium). Untuk mengatasi morning sickness yang berlebihan (hyperemesis gravidarium) ibu hamil harus segera mendapatkan penanganan serius dari dokter.
Berapa lama morning sickness terjadi? gejala morning sickness ini biasanya terjadi pada bualan pertama kehamilan dan akan mulai berkurang atau bahkan hilang pada bulan ke tiga. Namun juga ada ibu hamil yang mengalami morning sickness sampai trimester kedua usai, dari sekian banyak ibu hamil hanya sekitar 10 persen yang mengalami morning sickness hingga trimester kedua.
Wanita yang mengalami morning sickness dapat mengalami gejala berupa:
Dari sekian ibu hamil yang mengalami mual saja sekitar 80 persen, sedangkan yang mengalami mual dan muntah sekitar 50 persen. Hal ini terjadi sekitar 12 minggu atau pada trimester awal kehamilan meskipun ada juga yang sampai pada trimester kedua. Muntah bagi ibu hamil ini harus diwaspadai karena bisa menyebabkan dehidrasi atau kurang gizi apabila penderita tidak menelan makanan dan minuman sama sekali.
Kapan morning sickness berakhir? pada umumnya, keluhan morning sickness ini mulai dirasakan pada minggu-minggu pertama kehamilan (trimester pertama) dan berakhir menjelang trimester kedua habis atau kira-kira usia 12 minggu kehamilan. Namun pada sebagian kecil wanita hamil, kira-kira 1 dari 5 ibu hamil mengalami morning sickness sampai trimester kedua kehamilan.
Apabila ibu hamil muntah secara terus-menerus selama 24 jam diharapkan segera dibawa ke dokter untuk mendapat penanganan yang serius. Apalagi ibu hamil itu mengalami demam lebih dari 38 derajat celsius, nyeri perut, pusing, muntah darah, merasa sangat lemah dan mengeluarkan urine yang berwarna gelap atau bahkan tidak buang air kecil selama 8 jam.
Morning sickness dimungkinkan akibat adanya perubahan hormon dimasa tiga bulan pertama (trimester awal) kehamilan. Berikut ini adalah faktor yang dimungkinkan dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami morning sickness :
Dalam menentukan morning sickness, dokter akan sangat mudah menentukannya yaitu dilihat dari gejala yang dialami oleh pasien. Kalau gejala yang dialami sangat parah, maka kemungkinan dokter yang menangani akan menganjurkan tes darah dan urine untuk memastikan apakah pasien ini mengalami hyperemesis gravidarium apakah tidak.
Disarankannya tes urine ini dimungkinkan dokter mencurigai mual dan muntahnya ibu hamil ini disebabkan janin berjumlah lebih dari satu atau adanya kondisi yang lain.
Beberapa langkah untuk meredakan gejala morning sickness :
Jika usaha menghilangkan mual dan muntah dengan berbagi cara diatas ternyata masih merasakan gejala itu, segera ke dokter untukmeghindari terjadinya dehidrasi dan kekurangan gizi. Dokter lebih tahu penanganan pasien ibu hamil dan akan memberi resep obat yang aman untuk ibu hamil.
Demikian pembahasan tentang Penjelasan Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil (Morning Sickness) dan Cara Mengatasinya. mudah-mudahan bermanfaat.
Walaupun morning sickness ini tidak membahayakan ibu hamil dan janin, morning sickness ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada sebagian ibu hamil, morning sickness ini bisa memburuk hingga mengakibatkan mual dan muntah yang hebat (hyperemesis gravidarium). Untuk mengatasi morning sickness yang berlebihan (hyperemesis gravidarium) ibu hamil harus segera mendapatkan penanganan serius dari dokter.
Berapa lama morning sickness terjadi? gejala morning sickness ini biasanya terjadi pada bualan pertama kehamilan dan akan mulai berkurang atau bahkan hilang pada bulan ke tiga. Namun juga ada ibu hamil yang mengalami morning sickness sampai trimester kedua usai, dari sekian banyak ibu hamil hanya sekitar 10 persen yang mengalami morning sickness hingga trimester kedua.
Gejala Morning Sickness
Wanita yang mengalami morning sickness dapat mengalami gejala berupa:
- Mual.
- Muntah.
- Merasa kelelahan.
Dari sekian ibu hamil yang mengalami mual saja sekitar 80 persen, sedangkan yang mengalami mual dan muntah sekitar 50 persen. Hal ini terjadi sekitar 12 minggu atau pada trimester awal kehamilan meskipun ada juga yang sampai pada trimester kedua. Muntah bagi ibu hamil ini harus diwaspadai karena bisa menyebabkan dehidrasi atau kurang gizi apabila penderita tidak menelan makanan dan minuman sama sekali.
Kapan morning sickness berakhir? pada umumnya, keluhan morning sickness ini mulai dirasakan pada minggu-minggu pertama kehamilan (trimester pertama) dan berakhir menjelang trimester kedua habis atau kira-kira usia 12 minggu kehamilan. Namun pada sebagian kecil wanita hamil, kira-kira 1 dari 5 ibu hamil mengalami morning sickness sampai trimester kedua kehamilan.
Apabila ibu hamil muntah secara terus-menerus selama 24 jam diharapkan segera dibawa ke dokter untuk mendapat penanganan yang serius. Apalagi ibu hamil itu mengalami demam lebih dari 38 derajat celsius, nyeri perut, pusing, muntah darah, merasa sangat lemah dan mengeluarkan urine yang berwarna gelap atau bahkan tidak buang air kecil selama 8 jam.
Penyebab dan Faktor Risiko Morning Sickness
Morning sickness dimungkinkan akibat adanya perubahan hormon dimasa tiga bulan pertama (trimester awal) kehamilan. Berikut ini adalah faktor yang dimungkinkan dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami morning sickness :
- Pertama kali hamil
- Hamil sebelumnya mengalami morning sicknes
- Anak yang dikandung saat itu kembar
- Faktor keturunan
- Memiliki riwayat mual akibat penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen
- Memiliki riwayat mabuk kendaraan
- Selain faktor-faktor tersebut diatas, morning sickness bisanya dipicu oleh obesitas dan stres.
Penentuan Jenis Penyakit (Diagnosis) Morning Sickness
Dalam menentukan morning sickness, dokter akan sangat mudah menentukannya yaitu dilihat dari gejala yang dialami oleh pasien. Kalau gejala yang dialami sangat parah, maka kemungkinan dokter yang menangani akan menganjurkan tes darah dan urine untuk memastikan apakah pasien ini mengalami hyperemesis gravidarium apakah tidak.
Disarankannya tes urine ini dimungkinkan dokter mencurigai mual dan muntahnya ibu hamil ini disebabkan janin berjumlah lebih dari satu atau adanya kondisi yang lain.
Mengatasi atau Mengobati Morning Sickness
Beberapa langkah untuk meredakan gejala morning sickness :
- Minum air putih yang banyak dengan cara meneguk sedikit demi sedikit untuk mencegah mual dan muntah. Minum air putih yang banyak ini untuk mencegah dehidrasi. Selain dengan usaha itu, hindarilah minum dingin, manis dan minuman yang beraroma tajam.
- Hindari aroma makanan atau makanan yang yang bisa menyebabkan mual. Makanlah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan rendah lemak. Jangan lupa mengkonsumsi buah sehat untuk ibu hamil
- Makan dengan porsi yang sedikit tapi tapi sering.
- Menu makanan yang mengandung jahe mungkin menjadi pilihan yang dianjurkan. Diduga jahe bisa menurunkan mual atau muntah. Dan juga jahe itu aman dikonsumsi ibu hamil.
- Istirahat secara cukup. Jika saat mau bangun dari tidur merasa mual, bangunlah secara perlahan-lahan. jika memungkinkan silahkan makan makanan ringan sebelum bangun dari tempat tidur.
- Hindari pakaian yang ketat bagian pinggang dan pakailah pakaian yang nyaman.
- Sebisa mungkin alihkan perhatian dari memikirkan mual dan muntah, karena semakin dipikir mual itu akan semakin terasa.
Jika usaha menghilangkan mual dan muntah dengan berbagi cara diatas ternyata masih merasakan gejala itu, segera ke dokter untukmeghindari terjadinya dehidrasi dan kekurangan gizi. Dokter lebih tahu penanganan pasien ibu hamil dan akan memberi resep obat yang aman untuk ibu hamil.
Demikian pembahasan tentang Penjelasan Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil (Morning Sickness) dan Cara Mengatasinya. mudah-mudahan bermanfaat.
0 Response to "Penjelasan Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya"
Post a Comment
➠ Silakan berkomentar dengan sopan dan sesuai topik
➠ mohon maaf komentar spam tidak akan dipublish